Generic Banner

Selasa, 05 Desember 2017

Gejala Alam di Negara-Negara Asia Tenggara

Gejala Alam di Negara-Negara Tetangga Secara umum berbagai gejala alam yang terjadi di Indonesia terjadi juga di negara-negara tetangga, khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dikarenakan keadaan alam dan kenampakan muka bumi Indonesia dan negara-negara tetangga khususnya Asia Tenggara hampir sama. Berikut ini beberapa contoh gejala alam yang terjadi di negara-negara tetangga.

1. Gempa Bumi dan Tsunami
Seperti halnya di Indonesia, gempa bumi dan tsunami juga melanda negara- negara tetangga. Sebagai contoh gempa bumi dan tsunami yang melanda Indonesia pada tanggal 26 Desember 2004 juga dialami oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Negara-negara yang ikut terkena dampak gempa bumi dan tsunami adalah Malaysia, Singapura, Myanmar, Thailand, India, Sri Lanka, dan Bangladesh. Selain itu negara tetangga yang wilayahnya rawan terjadi gempa dan tsunami adalah negara Filipina dan Jepang. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut berbentuk kepulauan dan secara geologis terletak di daerah labil yaitu daerah pertemuan antarlempeng tektonik.

2. Banjir
Bencana banjir merupakan salah satu peristiwa atau gejala alam yang sering melanda negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan negara- negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagai contoh pada tanggal 25 Oktober 2006, banjir melanda daerah Perak (Malaysia); pada bulan Desember 2006 banjir juga melanda wilayah Johor (Malaysia). Sementara bulan Oktober 2007, banjir juga melanda beberapa wilayah di Thailand.

3. Siklon
Tropis Siklon tropis merupakan gejala atau peristiwa alam yang juga sering melanda negara-negara tetangga. Siklon tropis adalah angin yang bergerak kencang, sambil berputar ke atas dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Siklon tropis terjadi pada sistem tekanan udara rendah yang terbentuk di daerah tropis. Siklon tropis adalah bagian dari sistem perputaran udara, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Gejala siklon tropis dapat menimbulkan badai yang merusak dengan hujan yang lebat dan kecepatan angin mencapai 300 km/jam. Siklon tropis sering muncul di Samudra Hindia dan perairan Barat Australia. Siklon tropis sering muncul di kawasan tersebut rata-rata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menimbulkan hujan deras dan gelombang pasang. Bahkan tidak jarang dapat mengakibatkan banjir.

4. La Nina dan El Nino
La Nina adalah proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu gejala alam ini membawa pengaruh cuaca basah. Gejala La Nina ditandai dengan tetap tingginya curah hujan pada tempat tertentu pada saat seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala La Nina dapat menyebabkan hujan lebat, badai tropis, dan banjir. Sementara El Nino merupakan gejala kebalikan dari La Nina. El Nino adalah gejala menghangatnya temperatur permukaan air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah. Daerah yang dilanda El Nino biasanya ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah hujan dan angin. Gejala El Nino menyebabkan beberapa kawasan dilanda kekeringan. Cuaca panas El Nino pernah terjadi pada tahun 1997 yang mengakibatkan kekeringan dan gagal panen di negara-negara kawasan Asia Tenggara. La Nina dan El Nino saling berhubungan satu sama lain meskipun memiliki dampak berlawanan. Kawasan yang dilanda kekeringan pada saat gejala El Nino akan mengalami banyak curah hujan saat terjadi La Nina. Daerah yang paling merasakan akibat La Nina dan El Nino adalah negara-negara yang berhadapan langsung dengan perairan Pasifik.

0 komentar:

Posting Komentar